Senin, 02 Juni 2014

Resensi Film | 127 Hours



Apa yang terjadi ketika seorang remaja berpetualang sendirian untuk lari dari berbagai masalahnya, dan ia terjebak untuk bertahan hidup selama 127 jam?

Perjuangan untuk melanjutkan hidup, dan pengalaman mengerikan yang membuat sang petualang menemukan arti hidupnya ini terjadi secara nyata pada Aron Ralston. Film yang penuh inspiratif ini diceritakan kembali oleh sutradara Danny Boyle dalam film “127 Hours”.

Pemerannya aktor tampan James Franco.


Manusia dan Penderitaan

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Proses pendewasaan pada manusia sangat normal dan wajar terjadi.Pada saat saat inilah manusia dapat mengenal jati diri mereka , kebahagiaan , arti hidup dan sebagainya tidak terkecuali dengan penderitaan. Beberapa dari mereka dapat menanggapi permasalahan yang berujung kepada penderitaan tersebut secara bijaksana , namun tidak sedikit pula yang tidak sanggup untuk memikul beban penderitaan hidup itu sendiri.
Banyak faktor yang berhubungan dengan penderitaan manusia mulai dari faktor keagamaan , faktor sosial , sampai faktor kesehatan jiwa manusia itu sendiri.Melalui penderitaan manusia bisa lebih mendekatkan diri kepada yang maha kuasa.Melalui penderitaan seorang manusia akan berdampak dari cara mereka bersosialisasi dengan lingkungannya , dan dari penderitaan ini pula kesehatan dan mental seseorang dapat berpengaruh.

1.2 Perumusan Masalah

· Apa yang dimaksud dengan penderitaan, dan kekalutan mental?
· Bagaimana gejala seseorang mengalami kekalutan mental ?
· Bagaimana pengaruh yang akan terjadi pada seseorang jika mengalami penderitaan ?
· Bagaimana proses-proses kekalutan mental ?
· Bagaimana tahap tahap gangguan kejiwaan ?

1.3 Tujuan Penulisan
· Mengetahui pengertian dari penderitaan , siksaan , dan kekalutan mental
· Mengetahui gejala gejala seseorang mengalami kekalutan mental
· Mengetahui pengaruh yang akan terjadi pada seseorang jika mengalami penderitaan
· Mengetahui proses proses kekalutan mental
· Mengetahui tahap tahap gangguan kejiwaan

Manusia dan kebudayaan

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Di zaman ini kebudayaan semakin terkikis di dalam kehidupan manusia. Asas-asas kebudayaan perlahan demi perlahan mulai ditinggalkan. Sehingga suatu saat nanti bukan tidak mungkin asas-asas kebudayaan akan hilang di kehidupan manusia. Jika kebudayaan hilang dari kehidupan manusia, kemungkinan moral dan sikap manusia akan hilang begitu saja. Jika moral sudah rusak, kita dapat membayangkan apa yang akan terjadi di Dunia ini. Oleh karena itu diperlukan pelajaran-pelajaran kebudayaan dalam kehidupan kita. Baik secara formal maupun informal.
Di Indonesia sendiri kebudayaan sudah mulai terkikis, dikarenakan pengaruh budaya barat yang lebih di sukai masyarakat Indonesia terutama kawula muda. Para kawula muda memandang budaya barat lebih keren, lebih modern, lebih bebas, dan semacamnya. Hal tersebut membuat kaum remaja ini ingin meniru bangsa barat sehingga budayanya sendiri di lupakan dan tak tertarik untuk mempelajarinya.
Bangsa Indonesia seharusnya mengikuti budaya timur yang menjunjung tinggi kesopanan, sikap, dan moral. Sejak dulu Bangsa Indonesia terkenal dengan bangsa yang ramah dan sopan. Oleh karena itu kita harus melestarikan kebudayaan kita yang sopan dan bermoral. Jangan sampai bangsa kita melupakan budaya asli kita. Untuk menghindari hal tersebut kita harus menyelipkan nilai kebudayaan ke dalam pendidikan. agar Kebudayaan itu sendiri tertanam di jiwa bangsa Indonesia dan tidak akan dilupakan.
Kebudayaan biasanya cenderung menjadi identitas Bangsa itu sendiri. Sehingga, hanya dengan melihat kebudayaan suatu bangsa kita dapat menentukan apakah bangsa tersebut merupakan bangsa yang baik ataukah sebaliknya. Kebudayaan Indonesia adalah kebudayaan yang baik dan sangat sopan, oleh karena itu kita harus menjaga nilai-nilai kebudayaan yang saat ini ada di Negara kita Indonesia. Jangan sampai kita sebagai Bangsa Indonesia malah mengikut atau meniru Kebudayaan Bangsa lain misalnya budaya Negara Amerika Serikat. Negara Amerika Serikat menganut budaya barat yang lebih cenderung ke individualis, sehingga bangsa barat itu sendiri tidak perduli terhadap sesamanya. Hanya hak-hak Individu yang dilindungi karena budaya barat itu adalah budaya yang liberal.
Oleh karena itu, marilah sama sama kita menjaga nilai-nilai Kebudayaan Bangsa Indonesia ini, agar Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang dapat menjadi contoh bagi bangsa-bangsa lain. Sehingga Indonesia tetap terkenal akan budayanya yang ramah, sopan serta bermoral. Bukan bangsa yang acuh tak acuh, angkuh, dan individualis.

B.     Rumusan Masalah

      Berdasarkan Latar belakang tersebut maka didapat rumusan masalah sebagai berikut    :
1.      Apakah Hakekat Manusia ?
2.      Bagaimana Kepribadian Bangsa Timur?
3.      Bagaimana Psikologis dan Sosiologis Manusia?
4.      Apakah kebudayaan itu ?
5.      Apa saja unsur-unsur kebudayaan ?
6.    Bagaimana wujud kebudayaan menurut dimensi wujudnya ?
                                           
C.    Tujuan

1.      Mengetahui hakekat manusia
2.      Mengetahui kepribadian bangsa timur
3.      Mengetahui bagan psiko-sosiogram Manusia
4.      Mengetahui definisi kebudayaan
5.      Mengetahui unsur-unsur yang terdapat dalam kebudayaan
Mengetahui wujud kebudayaan menurut dimensi wujudnya