Nama : Puwo Adhi Nugroho
NPM : 56413959
Kelas : 4IA12
Sikap Mengakui Kesalahan Diri Sendiri
Apakah mengakui kesalahan berarti merendahkan diri?
Apakah mengakui kesalahan berarti menjelekan diri kita di depan orang lain?
Apakah mengakui kesalahan berarti memperburuk citra diri?
Apakah mengakui kesalahan berarti mengakui kemenangan orang lain dan kekalahan diri kita?
Jawabannya
TIDAK. Setiap orang pasti pernah berbuat kesalahan baik disadari
ataupun tidak, disengaja ataupun tidak. Tetapi mengapa mengakui
kesalahan merupakan hal yang sulit untuk dilakukan? Berbuat kesalahan
merupakan hal yang wajar, tetapi mengapa mengakui kesalahan seakan bukan
hal yang wajar?
Manusia
sebagai makhluk sosial hidup di dalam kelompok berdampingan satu sama
lain. Kebutuhan manusia tidak hanya kepada diri sendiri melainkan kepada
orang lain. Manusia selalu membutuhkan manusia lain untuk bertahan
hidup. Oleh karena itu, akan sangat penting bagi setiap orang untuk
mendapatkan umpan balik positif dari orang lain, baik itu berupa pujian,
image, tanggapan maupun
penilaian positif dari orang lain. Dengan adanya umpan balik positif
dari orang lain, maka kita dapat mencapai harapan, keinginan dan
kebutuhan kita sebagai makhluk sosial. Mengakui kesalahan erat kaitannya
dengan relasi diri sendiri dengan orang lain. Kesalahan / eror
diasumsikan sebagai sesuatu istilah yang “negatif” atau “buruk” yang
bisa menimbulkan citra atau umpan balik negatif dari orang lain terhadap
diri kita sendiri. Setiap orang pastinya memiliki keinginan untuk tidak
tampil “negatif” dihadapan orang lain. Karenanya banyak orang yang
memilih untuk menutupi atau tidak mengakui kesalahannya kepada orang
lain yang sebenarnya tujuannya adalah untuk menyelamatkan diri sendiri.
Menutupi
kesalahan dapat dibilang merupakan suatu defens bagi manusia untuk
bertahan di lingkungannya. Namun, apabila hal ini terus berlangsung
kerugian tidak hanya berada di sisi diri sendiri melainkan di sisi orang
lain pula. Mengakui kesalahan dapat dikatakan sebagai modal dalam
bersosialisasi yang baik dengan lingkungan.
Berikut ini merupakan manfaat dan kekuatan di dalam mengakui kesalahan:
- Memberikan kedamaian
Mengakui
kesalahan dapat membawa kedamaian secara psikologis bagi diri sendiri
maupun orang lain. Mengetahui diri sendiri membuat kesalahan tetapi
menunda untuk mengakuinya dapat menimbulkan perasaan bersalah bagi diri
sendiri akibatnya diri sendiri tidak akan merasa damai. Bahkan menunda
mengakui kesalahan dapat membuat kita menciptakan alasan-alasan baru
untuk menutupi kesalahan kita sebelumnya. Meskipun kebanyakan dari kita
bisa lupa akan kesalahan yang telah kita buat tanpa harus mengakuinya,
rasa kedamaian yang dirasakan didalam hati akan berbeda dibandingkan
orang yang mau mengakui kesalahannya. Mengakui kesalahan sama seperti
membuang beban pikiran yang kurang berguna yang dapat merugikan diri
sendiri. Mengakui kesalahan
dapat diibaratkan dengan membayar hutang. Orang yang membayar hutangnya
akan merasa lega. Tetapi orang yang menyimpan hutang akan selalu merasa
ada kekurangan dalam dirinya.
Bagi
orang lain pun kedamaian akan tercipta karena mengakui kesalahan dapat
menghilangkan fitnah, dugaan-dugaan negatif dan persepsi yang salah
terhadap orang lain.
- Mendapatkan kepercayaan orang lain
Dengan
mengakui kesalahan, kita akan mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
Hal ini dikarenakan kepercayaan diantara sesama dibangun melalui
kejujuran. Mengakui kesalahan berarti bersikap jujur terhadap orang lain
atas kekurangan diri sendiri yang memiliki dampak kepada orang lain.
Dengan menunjukan kejujuran, orang lain akan melihat adanya potensi dari
diri kita untuk mengakui kekurangan kita dan mencegah kesalahan yang
sama terulang dilain waktu. Akibatnya orang lain akan lebih mempercayai
kita. Sebagai konsekuensi positifnya, kita akan mendapatkan respect/rasa
penghargaan yang lebih besar dari orang lain.
Sebaliknya
menutupi kesalahan atau bahkan lebih parahnya adalah menyalahkan orang
lain atas kesalahan kita hanya akan membantu menutupi kesalahan kita
untuk sementara waktu bahkan memperparah kesalahan kita. Hal ini
diibaratkan dengan menembel ban bocor dengan isolasi. Efeknya tidak akan
bertahan lama.
- Meningkatkan hubungan interpersonal
Mengakui
kesalahan dapat menjaga hubungan interpersonal yang baik diantara
sesama. Hal ini berlaku di dalam hubungan dengan keluarga, lingkungan
kerja, lingkungan sosial, pasangan dll. Keterbukaan diantara sesama
termasuk keterbukaan dalam mengakui kesalahan dapat mendekatkan relasi
kita terhadap orang lain. Membuka hati diri sendiri untuk mengakui
kesalahan dapat memicu orang lain untuk membuka pintu hatinya dalam
memberikan maaf. Apabila didalam suatu hubungan interpersonal terdapat
timbal balik yang konsisten diantara “mengakui kesalahan &
memaafkan”, maka kerukunan dan saling menghargai diantara sesama akan
lebih tercipta.
- Modal sebagai pemimpin
Mengakui
kesalahan merupakan salah satu modal menjadi seorang pemimpin. Hal ini
dikarenakan, seorang pemimpin yang baik mau bertanggung jawab atas
perbuatan dirinya sendiri. Dengan mengakui kesalahan berarti berani
bertanggung jawab dan menuntaskan perbuatannya sendiri.
- Memberi contoh bagi orang lain untuk bersikap jujur
Mengakui
kesalahan berarti memberanikan diri sendiri untuk memulai menunjukan
sikap positif terhadap orang lain. Hal ini berarti memulai untuk
memberikan contoh kepada orang lain untuk bersikap jujur kepada diri
sendiri maupun pihak lain. Karenanya jangan menunggu orang lain untuk
menegur, namun mulailah dari diri sendiri. Sikap positif harus
ditunjukan kepada orang lain bukan menunggu orang lain memberikan
inisiatif sikap positifnya terhadap diri kita.
ketimbang
kita mengevaluasi dan mencari kesalahan dari orang lain, mengapa kita
tidak memulainya dari diri kita sendiri? Lakukanlah evaluasi diri
sendiri, kesalahan apa yang kita lakukan yang juga mungkin menyakiti
orang lain. Sadari, akui kesalahan kemudian meminta maaflah terlebih
dahulu ketimbang menunggu orang lain. Hampirilah kedamaian ketimbang
menunggu kedamaian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar