Selasa, 03 Januari 2017

Sikap mengakui Kesalahan Diri Sendiri

Nama : Puwo Adhi Nugroho
NPM : 56413959 
Kelas : 4IA12

Sikap Mengakui Kesalahan Diri Sendiri

Apakah mengakui kesalahan berarti merendahkan diri?
Apakah mengakui kesalahan berarti menjelekan diri kita di depan orang lain?
Apakah mengakui kesalahan berarti memperburuk citra diri?
Apakah mengakui kesalahan berarti mengakui kemenangan orang lain dan kekalahan diri kita?

Jawabannya TIDAK. Setiap orang pasti pernah berbuat kesalahan baik disadari ataupun tidak, disengaja ataupun tidak. Tetapi mengapa mengakui kesalahan merupakan hal yang sulit untuk dilakukan? Berbuat kesalahan merupakan hal yang wajar, tetapi mengapa mengakui kesalahan seakan bukan hal yang wajar?

Manusia sebagai makhluk sosial hidup di dalam kelompok berdampingan satu sama lain. Kebutuhan manusia tidak hanya kepada diri sendiri melainkan kepada orang lain. Manusia selalu membutuhkan manusia lain untuk bertahan hidup. Oleh karena itu, akan sangat penting bagi setiap orang untuk mendapatkan umpan balik positif dari orang lain, baik itu berupa pujian, image, tanggapan maupun penilaian positif dari orang lain. Dengan adanya umpan balik positif dari orang lain, maka kita dapat mencapai harapan, keinginan dan kebutuhan kita sebagai makhluk sosial. Mengakui kesalahan erat kaitannya dengan relasi diri sendiri dengan orang lain. Kesalahan / eror diasumsikan sebagai sesuatu istilah yang “negatif” atau “buruk” yang bisa menimbulkan citra atau umpan balik negatif dari orang lain terhadap diri kita sendiri. Setiap orang pastinya memiliki keinginan untuk tidak tampil “negatif” dihadapan orang lain. Karenanya banyak orang yang memilih untuk menutupi atau tidak mengakui kesalahannya kepada orang lain yang sebenarnya tujuannya adalah untuk menyelamatkan diri sendiri.

Menutupi kesalahan dapat dibilang merupakan suatu defens bagi manusia untuk bertahan di lingkungannya. Namun, apabila hal ini terus berlangsung kerugian tidak hanya berada di sisi diri sendiri melainkan di sisi orang lain pula. Mengakui kesalahan dapat dikatakan sebagai modal dalam bersosialisasi yang baik dengan lingkungan.

Berikut ini merupakan manfaat dan kekuatan di dalam mengakui kesalahan:

  • Memberikan kedamaian
Mengakui kesalahan dapat membawa kedamaian secara psikologis bagi diri sendiri maupun orang lain. Mengetahui diri sendiri membuat kesalahan tetapi menunda untuk mengakuinya dapat menimbulkan perasaan bersalah bagi diri sendiri akibatnya diri sendiri tidak akan merasa damai. Bahkan menunda mengakui kesalahan dapat membuat kita menciptakan alasan-alasan baru untuk menutupi kesalahan kita sebelumnya. Meskipun kebanyakan dari kita bisa lupa akan kesalahan yang telah kita buat tanpa harus mengakuinya, rasa kedamaian yang dirasakan didalam hati akan berbeda dibandingkan orang yang mau mengakui kesalahannya. Mengakui kesalahan sama seperti membuang beban pikiran yang kurang berguna yang dapat merugikan diri sendiri. Mengakui kesalahan dapat diibaratkan dengan membayar hutang. Orang yang membayar hutangnya akan merasa lega. Tetapi orang yang menyimpan hutang akan selalu merasa ada kekurangan dalam dirinya.

Bagi orang lain pun kedamaian akan tercipta karena mengakui kesalahan dapat menghilangkan fitnah, dugaan-dugaan negatif dan persepsi yang salah terhadap orang lain.

  • Mendapatkan kepercayaan orang lain
Dengan mengakui kesalahan, kita akan mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Hal ini dikarenakan kepercayaan diantara sesama dibangun melalui kejujuran. Mengakui kesalahan berarti bersikap jujur terhadap orang lain atas kekurangan diri sendiri yang memiliki dampak kepada orang lain. Dengan menunjukan kejujuran, orang lain akan melihat adanya potensi dari diri kita untuk mengakui kekurangan kita dan mencegah kesalahan yang sama terulang dilain waktu. Akibatnya orang lain akan lebih mempercayai kita. Sebagai konsekuensi positifnya, kita akan mendapatkan respect/rasa penghargaan yang lebih besar dari orang lain.

Sebaliknya menutupi kesalahan atau bahkan lebih parahnya adalah menyalahkan orang lain atas kesalahan kita hanya akan membantu menutupi kesalahan kita untuk sementara waktu bahkan memperparah kesalahan kita. Hal ini diibaratkan dengan menembel ban bocor dengan isolasi. Efeknya tidak akan bertahan lama.

  • Meningkatkan hubungan interpersonal
Mengakui kesalahan dapat menjaga hubungan interpersonal yang baik diantara sesama. Hal ini berlaku di dalam hubungan dengan keluarga, lingkungan kerja, lingkungan sosial, pasangan dll. Keterbukaan diantara sesama termasuk keterbukaan dalam mengakui kesalahan dapat mendekatkan relasi kita terhadap orang lain. Membuka hati diri sendiri untuk mengakui kesalahan dapat memicu orang lain untuk membuka pintu hatinya dalam memberikan maaf. Apabila didalam suatu hubungan interpersonal terdapat timbal balik yang konsisten diantara “mengakui kesalahan & memaafkan”, maka kerukunan dan saling menghargai diantara sesama akan lebih tercipta.

  • Modal sebagai pemimpin
Mengakui kesalahan merupakan salah satu modal menjadi seorang pemimpin. Hal ini dikarenakan, seorang pemimpin yang baik mau bertanggung jawab atas perbuatan dirinya sendiri. Dengan mengakui kesalahan berarti berani bertanggung jawab dan menuntaskan perbuatannya sendiri.

  • Memberi contoh bagi orang lain untuk bersikap jujur
Mengakui kesalahan berarti memberanikan diri sendiri untuk memulai menunjukan sikap positif terhadap orang lain. Hal ini berarti memulai untuk memberikan contoh kepada orang lain untuk bersikap jujur kepada diri sendiri maupun pihak lain. Karenanya jangan menunggu orang lain untuk menegur, namun mulailah dari diri sendiri. Sikap positif harus ditunjukan kepada orang lain bukan menunggu orang lain memberikan inisiatif sikap positifnya terhadap diri kita.

ketimbang kita mengevaluasi dan mencari kesalahan dari orang lain, mengapa kita tidak memulainya dari diri kita sendiri? Lakukanlah evaluasi diri sendiri, kesalahan apa yang kita lakukan yang juga mungkin menyakiti orang lain. Sadari, akui kesalahan kemudian meminta maaflah terlebih dahulu ketimbang menunggu orang lain. Hampirilah kedamaian ketimbang menunggu kedamaian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar