Kamis, 12 Desember 2013

Negara


   Pembahasan tugas softskill ke 3 ini mengenaiWarga Negara dan Negara itu sendiri. Nah, Subbabnya sendiri menyangkut Pengertian Negara, Ciri Hukum yang ada pada negara tersebut, hingga pembagian hukum, serta bentuk negara itu sendiri.
    Menurut apa yang di katakan oleh guru softskill ane (Ibu Murniyati) semua penjelasan dan definisi dari subbab tadi sudah kami dapatkan di jenjang sekolah kami sebelumnya.



So ? untuk apa posting ini ? wkwk
okeh, menurut instruksi beliau ane akan menjabarkan
tentang contoh dari negara tersebut.



Jelas dong ente udah faham kalau misalkan bentuk negara itu bermacam-macam ? Ada yang berbentuk kesatuan, serikat, dan sebagainya.

Kalau ente nyari pengertian atau definisi dari macam-macam negara tadi, nih monggo mampir ke MARI . Dari hasil searching sih itu blog yang paling adem di lihat hehe. Dan juga dilihat dari penjelasannya ya sob.


Next, jadi lupa kalau pokok posting kali ini mau ngasih tahu contoh negara dari macam-macam bentuk negara tadi. Langsung aja :


1. Negara Kesatuan

    Contohnya itu negara Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara yang bersama sama dengan Inggris adalah negara kesatuan konstituen dari Britania Raya. Dan tentu saja Indonesia sob.

2. Negara Serikat (Federasi)

    Contohnya adalah negara yang di sebut negara adidaya yaitu Amerika Serikat, Juga Australia.




Nah sob tadi itu macam- macam bentuk negara.
See u soon. ^^



Refrensi : Reynaldi's Blog

Senin, 09 Desember 2013

Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat


Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (Social Stratification) 
adalah pembedaan atau pengelompokan para 
anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).

  Nah, dari pengertian tadi dan kalau ente lihat gambar di atas 
pasti udah punya bayangan dong apa yang di maksud dengan 
pelapisan sosial itu. Kok bisa ada ya yang kayak gitu ? 
Contohnya apasih ? ('o'?)




Lagi lagi ane bukan mau ngsih pengertian atau definisinya. ho ho
how so ?? 

Yap, entah kenapa ane sendiri sih nangkep kalau ibu Murniyati bukan mau penjelasan atau definisi dari topik pembahasan tadi tapi lebih ke contoh nyata yang ada di dalam kehidupan sehari - hari.

Okedeh, buat ente yang mau tahu tentang pengertian, dalil, atau sebagainnya monggo lihat ke SINI , blognya punya mahasiswa gundar juga sob hehe..
Sudah nemu belum ? Nah sekarang giliran ane yaaa.

Gini nih, ane kan tinggal di Jakarta Selatan yang notabennya penduduk di sini menganut ajaran betawi (loh kayak agama) hahaha.. Maksudnya penduduk di sekitar ane ini rata-rata ber adat betawi sob. Mulai dari cara bicara, bertingkah laku, dan logat betawi banget. Tapi, kalau di fikir-fikir masyarakat adat betawi gak terlalu ketahuan adatnya ya sob ? karena mereka dekat dengan modernisasi .. betuull ??

Langusng aja deh, daripada kebanyakan ngelantur.
Ini dia nih pelapisan masyarakat betawi...



First !


Betawi Tengah



   Populasi penduduk asli Betawi yang bermukim di daerah kota saat ini sedikit sekali. Kebanyakan dari mereka tinggal secara berkelompok dari satu keturunan atau kerabat. Saat ini mereka masih terlihat di daerah Sawah Besar, sebagian kecil di Taman Sari, Gang Ketapang, Kebon Jeruk, Krukut dan daerah Pekojan. 

   Sebagian dari mereka masih menganut beberapa gaya hidup tempo dulu. Hal ini dapat kita lihat pada acara-acara perkawinan, lebaran, khitanan, maupun didalam kehidupan mereka bermasyarakat. 

   Walaupun ada pergeseran budaya pada generasi muda Betawi, baik itu pria maupun wanita namun dalam soal agama mereka tetap memegang teguh, seperti mengaji bagi anak-anak usia belasan tahun, majlis ta'lim bagi kaum ibu dan tadarusan bagi kaum pria. Bahasa yang seringkali digunakan oleh mereka adalah dialek Betawi Tengah.

   Mereka yang termasuk Betawi Tengah adalah mereka yang dalam sejarah perkembangan orang Betawi berawal menetap dibagian kota Jakarta yang dulu dinamakan keresidenan Batavia dan sekarang termasuk Jakarta Pusat. Lokasi ini merupakan bagian dari kota Jakarta yang paling urban sifatnya.

Bagian inilah yang dalam tahap-tahap permulaan kota Jakarta dilanda arus urbanisasi dan modernisasi yang paling tinggi. Salah satu akibatnya adalah orang Betawi yang tinggal di daerah ini adalah orang yang paling tinggi tingkat kawin campurnya bila dibandingkan dengan orang-orang Betawi yang tinggal di bagian pinggir kota Jakarta ataupun suku-suku lainnya di Jakarta. 
Berdasarkan tingkat ekonomi mereka, orang Betawi yang tinggal di tengah-tengah kota Jakarta bisa dibedakan, orang gedong ataupun sebagai orang kampung. Pemberian istilah ini tampaknya berdasarkan tempat tinggal mereka. Dalam arti keBetawian maka keberadaan orang gedong disadari ataupun tidak akan kurang diakui oleh orang kampung. Tetapi tidaklah demikian halnya orang kampung, dikarenakan gaya hidupnya menyebabkan kehadiran mereka sebagai suku Betawi cukup dirasakan sebagai bagian dari tradisi.
   Akibat lain dari proses modernisasi dan urbanisasi di bagian pusat kota Jakarta, maka banyak orang Betawi kota yang menjual tempat tinggalnya dan pindah ke bagian yang lebih pinggir dari kota Jakarta yang masih mempunyai harga tanah yang murah.
   Daerah ini sebenarnya adalah domisili orang Betawi Pinggir. Oleh karena itu kini banyak orang Betawi Tengah yang terdapat di daerah Betawi Pinggir. Bahkan ada juga dari mereka yang pindah ke daerah Betawi Udik. Banyak dari orang Betawi Pinggir dan orang Betawi Udik tersebut tidak mengetahui bahwa tetangga baru mereka adalah orang Betawi juga tetapi karena mereka menyandang pola dan gaya hidup yang berbeda, orang Betawi udik menganggap mereka (Betawi pendatang.red.) sebagai kebudayaan Betawi yang kontras dengan image yang ada mengenai orang Betawi, maka orang Betawi Tengah (orang gedong) berpendidikan tinggi. 
   Banyak responden kami bahkan dari generasi yang lebih tua mempunyai pendidikan tinggi. Generasi sekarang bukan saja mencapai pendidikan universitas tapi bahkan banyak anak mereka yang sekolah di luar negeri. 
Dan Mereka yang tergolong sebagai Betawi Udik menurut hemat kami adalah penduduk asli di sekitar Jakarta termasuk Bo-ta-bek. Dahulu daerah ini termasuk daerah administrasi Batavia, tetapi kini mereka termasuk daerah administrasi Jawa Barat (Iihat bagian terang pada Peta Batavia) . Oleh karena itu secara kultural mereka adalah orang Betawi tetapi karena perubahan batas administratif maka kini termasuk orang yang tinggal di daerah administratif Jawa Barat.

---------------------------------------

Second !!

Betawi Udik

Sebetulnya rada ngakak juga sih sama nama ini. Tapi lihat dulu deh penjelasannya ^^

   Ada dua tipe Betawi Udik, yaitu mereka yang tinggal di daerah bagian Utara Jakarta dan bagian Barat Jakarta maupun Tangerang, mereka sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Cina. Dan lainnya adalah mereka Yang ditinggal di sebelah timur maupun di Selatan Jakarta, Bekasi dan Bogor Yang sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Sunda. 
   Mereka umumnya berasal dari kelas ekonomi bawah Yang pada umumnya lebih bertumpu pada bidang pertanian. Taraf pendidikan mereka sangatlah rendah bila dibandingkan dengan tahap pendidikan yang dicapai oleh orang Betawi Tengah dan Betawi Pinggir.
   Peran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari orang Betawi Udik berbeda dengan peran agama Islam di antara orang Betawi Tengah dan Betawi Pinggir di mana pada kedua kelompok Betawi terakhir tersebut agama Islam memegang peran yang amat sangat penting dan menentukan dalam tingkah laku pola kehidupan mereka sehari-hari. 
   Perlu dicatat bahwa kini telah terjadi perubahan dalam pekerjaan dan pendidikan di antara orang Betawi Udik di mana secara perlahan-lahan tingkat dan pola pekerjaan mereka mendekati pola pekerjaan dan pola pendidikan orang Betawi Tengah dan Betawi Pinggir.

---------------------------------------------

Third !!!

Betawi Pinggir

   Sementara orang Betawi Tengah adalah lebih superior dalam arti latar belakang sosial ekonomi clibandingkan dengan kelompok Betawi lainnya, orang Betawi Pinggir lebih superior dalam arti pendidikan agama. Sejak dulu, orang Betawi Tengah cenderung menyekolahkan anaknya ke sekolah umum sebagai pendidikan formal mereka, maka orang Betawi Pinggir menyekolahkan anak-anaknya ke pesantren sebagai pendidikan formal mereka. Itu sebabnya orang Betawi menolak bila mereka dianggap tertinggal dalam arti pendidikan bila dibandingkan dengan kelompok lainnya di Indonesia, yang benar adalah mereka mempunyai bentuk pendidikan yang berbeda dengan suku lainnya.
   Walaupun orang Betawi Tengah menempuh pendidikan formal di Sekolah Umum, pendidikan agama menurut mereka merupakan bagian yang sangat penting didalam kehidupan mereka. Proses bermasyarakat orang Betawi Tengah ini tidak dapat dipisahkan dari pola kehidupan beragama. Proses sosialisasi ini telah membentuk kehidupan beragama sebagai bagian dari kehidupan mereka sehari-hari.
   Jadi meskipun orang Betawi Pinggir memberi perhatian besar pada pendidikan agama bila dibandingkan dengan Betawi Tengah, pendidikan agama tetap merupakan amatlah penting dalam kehidupan orang Betawi Tengah.
   Perbedaan persepsi antara orang non-Betawi dengan persepsi orang Betawi mengenai Betawi disebabkan karena pengetahuan orang non-Betawi adalah gambaran mengenai orang Betawl yang hidup dipinggiran kota Jakarta dan umumnya berasal dari lapisan sosial ekonomi bawah. 
   Amat sedikit tulisan tentang orang Betawi yang ada ditengah-tengah kota Jakarta. Kalaupun ada maka tulisan ini umumnya tentang orang Betawi dari kelas bawah (Betawi Tengah - orang kampung, red) dan sejauh pengetahuan kami tidak ada tulisan tentang kelas menengah atas ataupun kelas atas Betawi (Betawi Tengah - orang gedong.red). 
   Tampaknya hal ini disebabkan karena mereka yang tertarik pada keBetawian ataupun menulis tentang orang Betawi tidak menyadari bahwa orang Betawi Tengah, khususnya orang gedong, adalah Ora Betawi (Betawi ora.red), ataupun orang Betawi Tengah tidak menarik untuk ditulis karena gaya hidup mereka oleh orang luar dianggap tidak Betawi; ataupun mereka sendiri yang menyembunyikan keBetawian mereka, saya sendiri berpendapat bahwa mungkin saja mereka kurang menarik untuk ditulis oleh para pengamat Betawi tapi ini sama sekali tidak berarti bahwa mereka tidak mewakili kelompok Betawi.
   Kenyataan ini menyebabkan seringkali para penyaji masalah - masalah keBetawian kurang memperhatikan kenyataan akan adanya kelompok-kelompok Betawi yang masing-masing dalam beberapa hal cukup berbeda satu dengan lainnya.
   Data kwantitatif berikut memberikan gambaran dalam bentuk angka mengenai perbedaan orang Betawi Tengah, Betawi Pinggir dan Betawi Udik dalam arti latar belakang pekerjaan dan pendidikan mereka.



Nah, gimana sob ?
Sedikit terbayang lapisan adat (khususnya betawi)
itu seperti apa bukan ???

see u next time yaa !! Graciass


Refrensi : Reynaldi's Blog

Kamis, 31 Oktober 2013

ETIKA BERINTERNET

Menulis di sebuah situs internet atau di dalam dunia maya… Siapa sih yang belum pernah ? Secara ini udah tahun 2012, dimana era globalisasi, dan perkembangan IPTEK sudah sangat pesat. Pastinya semua orang di seluruh belahan dan penjuru dunia sudah pernah mengakses internet…
Salah sebuah fitur yang diberikan oleh internet ini adalah bagaimana kita men-sharing, berbagi dan saling tukar menukar pikiran dan pendapat dalam bentuk tulisan dimana tulisan tersebut kita masukkan kedalam sebuah Personal Blog. Di dalam blog ini, tidak hanya kita sebagi pemilik yang dapat mengaksesnya, melainkan seluruh orang di dunia juga dapat mengaksesnya. Maka dari itu sahabat pembaca sekalian, didalam penulisan tentang berbagai informasi ataupun curahan hati didalam media internet mempunyai aturan main tersendiri baik tertulis maupun tidak tertulis.
Aturan tertulis itu berupa sebuah tulisan yang sudah dibuat oleh seorang administrator atau dari pembuat blog tersebut. Tujuan adanya aturan tertulis ini agar terciptanya komunikasi yang sehat, sopan dan tentunya saling menghargai satu sama lain. Sedangkan aturan tidak tertulisanya itu berupa pernyataan sikap atau istilahnya dengan opini/pendapat dari para pembaca yang membaca informasi-informasi di sebuah blog yang diwujudkan dalam bentuk komentar, kritik, saran terhadap tulisan yang dibuat oleh penulis.
Dengan adanya garis batas seperti aturan-aturan main tersebut, penulis akan menjadi lebih berhati-hati dalam menuliskan informasi-informasi ke dalam blog. Beberapa kode etik yang harus dipegang seorang penulis blog yakni :
1. Tidak menggunakan unsur SARA didalam tulisannya
2. Tidak meremehkan atau bahkan melecehkan orang lain.
3. Tidak mengandung unsur pornografi
4. Menggunakan bahasa yang sopan
5. Menggunakan EYD
6. Meminimalisir penggunaan kata dengan menggunakan huruf kapital / menggunakan capslock berlebihan
7. Tidak memanipulasi informasi-informasi yang terkandung didalam blog
8. Tidak mengandung unsur plagiat
Di Indonesia pun, aturan atau kaidah hukum tentang etika menulis di internet sudah  ada didalam undang - undang yang berlaku sejak tahun 2008. Aturan itu yakni : Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik atau UU ITE.
Pada UU ITE, perbuatan yang dilarang menyangkut isi tulisan tertuang pada Bab VII pasal 27 ayat satu sampai empat dan pasal 28 ayat satu dan dua. Nanti sobat pembaca bisa cek langsung di buku UUD ya….
Sekian dan terima kasih